Selasa, 30 Agustus 2011

JANJIMU SEPERTI FAJAR (story behind the song)

 "JanjiMu s'perti fajar pagi hari...
yang tiada pernah terlambat bersinar...
cintaMu s'perti sungai yang mengalir...
dan kutahu betapa dalam kasihMu..."

Demikian lirik dari reff lagu "JanjiMu Seperti Fajar".

Banyak orang diberkati dengan lagu ini, tapi tidak banyak yang tahu siapa penulis lagu ini.
Apa yang dialaminya, sehingga lagu yang sangat powerful ini tercipta.
Penasaran ??? 



From the deepest heart of songwriter "JanjiMu Seperti Fajar"

Nama saya Afen Hardianto.
Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan 2 anak saya yang perempuan 6 tahun dan yang laki-laki 4 tahun. Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk dibangku SMA. Pada masa kita masih pacaran hubungan kita ditentang oleh keluarga istri saya. Tetapi kita tetap berpacaran sampai akhirnya kita mendapatkan restu untuk menikah. Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan kepahitan dari akibat hubungan kami yang dulunya ditentang.

Dan kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang harmonis di tahun-tahun awal pernikahan kami.  Kemudian masuklah pihak ke tiga yang semakin memperkeruh keadaan rumah tangga kami. Dan rumah tangga saya semakin amburadul. Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang kebahagiaan saya, sehingga saya membenci istri saya. Rasa cinta terhadap istri sudah tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk. Saya selalu menyakiti hati istri saya, walaupun istri saya tidak membalas tetapi saya semakin menyakitinya. Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan berpuasa, bahkan saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa untuk saya. Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga kami dari keluarganya.

Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun menerima mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan megharapkan akan berujung pada perceraian. Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini bukan akhir dari segalanya. Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya, saya berpikir saya akan menjalani hidup saya yang baru. 
 
Tetapi pada suatu malam pada saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang pertama, saya tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya itu. Waktu itu anak saya masih berusia 1,5 tahun. Hati saya hancur dan saya menangis. Saya berkata kepada Tuhan : “ Tuhan apakah akhir dari hidupku akan seperti ini, saya yang dari dulu (SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain musik tetapi apakah rumah tanggaku akan berakhir dengan perceraian?”Tiba-tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : "JanjiMu Seperti Fajar", dimana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk saya pribadi.Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya kekurangan 1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apa saya mempunyai lagu.

Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu JanjiMu Seperti Fajar kepadanya. Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi berkat bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga. Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya. Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu dengan saya. Bahkan anak ke 2 saya yang dulu saya tolak dan lahir secara premature tanpa saya dampingi juga lahir dalam keadaan yang normal dan sehat. 
 
Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga baru mengetahui bahwa pada saat keluarga saya berantakan setiap hari istri saya menuliskan kata-kata iman di sebuah buku. Didalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan : Suamiku Afen pasti dikembalikan Tuhan padaku, keadaan ini adalah baik bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku,suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan,suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku,semua ini mendatangkan kebaikan bagiku karena Tuhan pembelaku ada di pihakku. Dan sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam hidupku, bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu JanjiMu Seperti Fajar menjadi lagu terbaik Indonesian Gospel Music Award 2006, menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama, dan Tuhan memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut. 
(from Afen Hardianto)

Wow... sungguh Testimony yang mengharu biru.Teman-teman pasti lebih dikuatkan lagi ya. Jangan pernah Lupa Dengan Tuhan, karena di dalam Tuhan nggak ada tuh yang namanya Dead End. Selalu ada jalan keluar. Selalu ada pengharapan yang baru. Pengharapan yang tidak pernah sia-sia. Kalau Afen (especially his wife) mengalami jalan keluar, kita juga akan mengalami jalan keluar. Because our destiny is being more than a conquerer !!!Selamat berjuang !!!

Menanti Dewi di Baluwarti

30 agustus 2011

Hahaha, kayak judul FTV aja nih…

Pagi itu saya nganter mami tercinta ke salah satu Rumah Sakit swasta besar di Solo. Mami saya ga sakit kok, tapi memang kerja di sana. hehehe…

Setelah nganter mami kerja, langsung pulang… Cuma gitu doank??? Ga seru ah… kebetulan ada seorang teman yang meminjam camera digital.ku *sebut saja Dewi, (muka innocent) hahaha emang itu nama aslinya…* dan sebenarnya dia mau ngembaliin kemaren, tapi karena males keluar rumah, jadi tak ambil hari ini aja deh, sekalian maen ke rumahnya.

Dewi itu rumahnya di Baluwarti. Baluwarti itu tempatnya masih dalam kompleks keraton Solo dan yang tinggal di dalam area kraton tuh biasanya masih ada keturunan raja, keluarga, kerabat, saudara, dan mungkin juga abdi dalem (orang yang kerja di keratin itu). Tapi, kalo Dewi itu keturunan siapa ya??? Ga tau ah… yang jelas dia keturunan ayah dan ibunya *ya iyalah…*

Waduh, padahal saya ga tau rumahnya… gimana ya??? Oke, sms Dewi aja deh, Tanya rumahnya… Dewi bales sms, katanya, “kamu nunggu di gerbang depan keraton aja…” oke deh, akhirnya saya nunggu di gerbang depan keraton.

Di situ, saya berhenti, clingukan kayak orang bingung yang mau nyolong ato mencari korban. Waduh, kalo saya dikira maling gimana ya??? Agar tidak dicurigai, saya berpura-pura mem-foto keraton sambil foto narsis di depan reco (patung yang ada di sebelah kanan dan kiri keraton). Bukannya bebas dari curiga orang lain, saya malah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang lewat disitu, karena ke-PD-an foto-foto sendiri bak foto model majalah sobek. Yaudah deh, kembali ke tingkah laku orang waras aja deh. Saya masih tetap menunggu…



Tak lama kemudian, Dewi pun datang dengan naik sepeda mini.nya… oke, Dewi langsung ngasih camera digital ke saya sambil bilang, “makasih banget lho mas, udah dipinjemi camdig…

iya, sama-sama dew…” sahut sanya sambil senyum. “eh, dew… aku boleh ngambil fotomu ga??? Mau tak masukin dalam blog.ku nih…” tanya saya

Dengan muka yang agak memelas dia menjawab, “ah… jangan di foto mas… kamu aja tak fotoin di depan keraton, buat kenang-kenangan gitu…

lho kenapa kok ga mau di foto??? Jangan-jangan kamu belum mandi ya??? Hehehehe…” goda saya…

Lalu dengan polosnya Dewi mengangguk sambil tersipu-sipu, tanda dia setuju dengan ucapan saya… hahahahaha… Dewi… Dewi… tapi akhirnya dia mau juga saya foto… hehehe
Ini dia fotonya…
 

Tapi akhirnya dia narsis juga… hehehe…

Setelah sesi pemotretan, lalu kita sedikit ngobrol.
Mas, gimana hubunganmu dengan cewek yang lagi dekat denganmu itu mas (sebut saja Bidadari, karena Bidadari adalah nama tengahnya, nama yang cantik secantik orangnya. Tentu saja nama samaran) ???” tanya Dewi dengan innocent.nya…

Hm… aku sama Bidadari baek-baek aja kok… lha kenapa kok tanya tentang dia???” saya balik tanya…

owh… kalian ga jadian to mas??? Apa kalian tiru-tiru aku??? (hubungan Dewi dengan cowok, sebut saja Bambang, karena Bambang adalah nama tengah cowok itu), tanya dengan sangat antusias…

belum jadian kok… *dalam hati berkata “amin…” hehehe* enggak tiru-tiru kok, Bidadari belum boleh pacaran ma ortunya gitu… “ jawab saya sambil senyum dikit…

Dewi diam sejenak, lalu bilang, “berarti masih gantung gitu ya mas??? Kamu ga nyoba hubungan kayak aku ma mas Bambang???” *hubungan yang kayak apa ya??? hehehe

iya juga sih… lha mau gimana lagi???ah… ga semua cewek mau kayak kamu Dew… aku juga belum tau, dia nantinya mau ma aku ato enggak…” jawab saya dengan memelas… T,T

iya sih mas, jarang-jarang cewek yang kayak aku…” sahut dia dengan sedikit sombong… hehehehe…

Haduh… malah curhat nih critanya… cari pembicaraan lain aja deh…
Saya mencoba melihat-lihat hasil foto yang sudah saya ambil tadi. Tak sengaja, saya melihat foto Dewi lagi berpose dengan boneka Shaun the Sheep.nya…
hahaha… ini kamu dew???” sambil menunjukkan foto itu

hehehe, iya mas… itu aku dan bonekaku… bonekanya itu rambutnya kriting mas, kayak yang ngasih (yang ngasih mas Bambang) hehehe… “ sahut Dewi sambil tersenyum

Hm… udah siang nih, panas lagi,pulang ah…
Oke deh Dew… gitu aja aku mau pulang aja, mau nglanjutin maen game, hehehehe… kamu cepetan mandi sana ajah… hehehehehe…

Oke… makasih ya mas… aku mau keliling-keliling kraton dulu kok, sambil goes-goes gitu… hehehe…” jawab Dewi sambil ketawa…

hahaha… Sip… aku pulang dulu ya…” sambil memacu motor…

Dan akhirnya saya pulang ke rumah dengan  pikiran mau nulis itu semua di Blog…
Begitulah ceritanya… hehehe.

My First Vector Image

30 Agustus 2011

Lagi bosen di rumah, coba utak-atik foto jadi vector ah…
Dan akhirnya setelah beberapa jam, jadilah karya vector yang pertama saya… ini dia…


Model bernama Karina…
Hm… walaupun belum sempurna, tapi lumayanlah buat newbie seperti saya…
Ternyata mudah kok ngrubah foto jadi vector, yang diperlukan hanya satu: KESABARAN.
Hasilnya… cukup memuaskan…

Next project : Foto saya sendiri

NB: untuk tutorialnya segera menyusul ^_^

Kamis, 25 Agustus 2011

Shocking moment 4: is it happen???

agustus 2011

harus seneng atau sedih???
huhft, akankah shocking moment akan terulang lagi dengan pemeran yang berbeda???
aku ga tau...
dan... kini sudah mulai nampak tanda-tanda shocking moment itu...
aku ga bisa bilang apa2...
aku hanya bisa menyiapkan hatiku untuk patah hati yang kesekian kali...

aku hanya ingin bilang:
aku mengasihimu...
trimakasih buad semua yang telah kau berikan kepadaku...
trimakasih... buad kadonya... ^_^
mengenalmu adalah sebuah anugerah...
GBU